Pemeriksaan Dan Perbaikan Sistem Kelistrikan Sepeda Motor
a. Peringatan Umum
1. Baterai mengeluarkan gas-gas yang gampang meledak, jauhkn dari api dan sediakan ventilasi yang cukup pada saat mengisi baterai.
2. Hindari kulit atau kontak mata dengan cairan elektrolit baterai karena dapat menyebabkan luka bakar.
3. Selalu matikan kunci kontak sebelum memutuskan hubungan antara komponen listrik.
4. Baterai dapat rusak jika diisi kelebihan atau kekurangan, apalagi dibiarkan tidak diisi dalam jangka waktu yang lama.
5. isilah baterai setiap 2 kali seminggu untuk mencegah pembentukan sulfat, karena tegangan (voltage) baterai akan berkuran sendiri pada saat sepeda motor tidak digunakan.
b. Konektor (sambungan)
1. Pada saat memasang sambungan, tekanlah sampai terdengar bunyi "klik"
2. Periksa sambungan dari kerenggangan, keretakan, kerusakan pembungkusnya, berkarat, kotoran dan uap air.
c. Sekring (Fuse)
1. Jangan menggunakan sekring yang kemampuannya berbeda.
2. Jika sekring putus, jangan langsung menggantinya, tapi periksa dulu penyebabnya.
3. Jangan mengganti sekring dengan kawat ataupun sekring yang imitasi (tiruan).
Sekering |
d. Menggunakan Multimeter
1. Pastikan posisi skala pengukuran sesuai dengan komponen yang akan diukur. Gunakan posisi skala pengukuran:
a. Tahanan untuk mengukur tahanan
b. Tegangan DC untuk mengukur tegangan DC (Arus searah),
c. Tegangan AC untuk mengukur AC (Arus bolak-balik).
Mengukur dengan posisi skala pengukuran yang salah dapat merusak mulitimeter.
2. Pastikan kabel-kabel tester positif (+) dan negatif (-) tepat pada posisinya. Bila penempatan salah dapat merusak multimeter.
Multimeter Digital |
3. Bila tegangan dan besarnya arus belum diketahui, mulailah skala pengukuran dengan skala tertinggi.
4. Jika melakukan pengukuran tahanan dengan multimeter analog (multimeter biasa yang menggunakan jarum penunjuk bukan multimeter digital), lakukan kalibrasi (penyetelan ke 0 Ω ) sebelum melakukan pengukura tahanan dan setelah mengganti posisi skala pengukuran tahanan.
5. Posisikan saklar pemilih ke posisi OFF setelah selesai menggunakan multimeter.
e. Peletakan kabel-kabel
1. Kabel listrik atau kabel lain yang longgar dapat menjadi sumber kerusakan. Periksalah kembali setelah melakukan pemasangan untuk memastikan kabel sudah terpasang dengan baik.
2. Pasang kabel pada rangka dengan menggunakan gelang pemasangan pada tempat yang ditentukan. Kencangkan gelang sedemikian rupa sehingga hanya bagian-bagian yang berisolasi yang menyentuh kabel.
3. Tempatkan susunan kabel listrik sedemikian rupa sehingga tidak menyentuh ujung atau sudut-sudut yang tajam.
4. Jangan gunakan kabel listrik dengan isolasi yang rusak. Perbaiki terlebih dahulu dengan membalutnya dengan pita isolasi atau ganti dengan yang baru.
Pemasangan Penjepit Kabel |
5. Jauhkan susunan kabel-kabel listrik dari bagian yang panas, seperti knalpot.
6. Jepit (clamp) susunan kabel sedemikian rupa sehingga tidak terlalu terjepit.
7. Setelah pemasangan, periksa bahwa susunan kabel listrik tidak terpuntir atau tertekuk.
8. Jangan menekuk atau memutir kabel pengontrol (misalnya kabel gas) karena dapat menyebabkan kabel tidak dapat bekerja dengan lancar dan mungkin macet atau tersangkut.
9. Susunan kabel yang dipasang sepanjang stang kemudi tidak boleh ditarik kencang, atau dipasang terlalu longgar, terjepit/tertekuk atau terganggu oleh bagian-bagian disekitarnya pada semua posisi kemudi.
10. Tempatkan kabel-kabel pada jalurnya dengan tepat.
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak dan santun, karna komentar yang membangun dapat membuat penulis menjadi lebih baik kedepannya.