Skip to main content

Makna Tafsir dan Ta'wil

Makna Tafsir secara bahasa dan istilah

“Secara bahasa, kata tafsir berasal dari fassara yang semakna dengan awḍaha dan bayyana, di mana tafsir – sebagai maṣdar dari fassara – semakna dengan īḍāh dan tabyīn. Kata-kata tersebut dapat diterjemahkan kepada “menjelaskan” atau “menyatakan".

Secara terminologi dari pengertian tafsir adalah ilmu untuk memahami kitab Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dan menjelaskan makna yang terkandung didalamnya, serta mengungkap hikmah dan hukum-hukum yang terkandung di dalam kitab suci tersebut. Sehingga tafsir ini lebih kepada ilmu yang meyingkap makna Al-Qur’an sesuai yang dikehendaki oleh Allah SWT sesuai batas kemampuan manusia. 

Kata tafsir memiliki akar kata (  فسر –  تفسيرا -يفسر ) yang berarti penjelasan dan keterangan. Ibnu Mandzur dalam kitabnya Lisanul arab menyebutkan bahwa kata al–fasr berarti keterangan, menyingkap atau membuka penutup sesuatu

Menurut Jalaluddin As-Suyuti berpendapat bahwa tafsir adalah mengungkapkan makna Al-Qur’an dan menerangkan maksudnya. Sedangkan menurut M. Quraish Shihab bahwa tafsir adalah penjelasan tentang maksud firman-firman Allah sesuai dengan kemampuan manusia. 

Menurut M. Quraish Shihab, tiga hal penting dalam definisi tafsir, yaitu : pertama, seorang mufasir harus bersungguh-gungguh dan berulang-ulang berupaya untuk menemukan makna yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Kedua, seorang mufasir tidak hanya mejelaskan makna saja, akan tetapi harus menjelaskan kesulitan atau kesamaran makna yang terkandung di dalam kata dari ayat. Ketiga, hasil penafsiran pasti bertingkat-tingkat, karena tafsir adalah hasil upaya manusia yang sesuai dengan kemampuan dan kecenderungannya

Menurut Ragib Isfahani dalam kitabnya Mufradat Al-Faz Al-Qur’an yang mengatakan bahwa kata tafsir terambil dari kata Fasara yang berarti penjelasan atau menampakkan makna. Terkadang tafsir disamakan dengan takwil. Ketika dirujuk lagi ke makna tafsir dilihat dari kata safara yang berarti penjelasan dan penyingkapan(Al-Kasyaf). Maka dari itu, orang yang menyingkap ayat-ayat Al-Qur’an disebut dengan Mufassir.


1.     Makna Ta’wil

Takwil berasal dari kata awwala-yuawwilu yang berarti marja yaitu tempat kembali. Menurut Thameen Ushama dengan mengutip pendapat dari As-Suyuti bahwa takwil adalah sebuah upaya dalam memalingkan makna ayat Al-Qur’an ke makna yang lebih mendalam yang bukan berarti berbeda dengan makna lahiriah sebuah ayat.

Menurut Hadi Ma’rifat, mendefinisikan ta’wil sebagai usaha konseptual untuk penemukan pesan al-Qur‟an yang bersifat universal yang diistilahkan dengan batin . Pesan universal inilah yang menjadikan alQur‟an salih likulli zaman wa makan . Senada dengan ini Ali Ridai al Isfahani mengatakan  ta’wil diterima jika memenuhi aspek menjelaskan makna batin al-Qur‟an, menta’wil dengan standar yang sudah ditentukan, menghilangkan aspek zaman, tempat dan mengeluarkan kaidah universal yang mengacu pada tempat dan waktu

Menurut Allamah Thabathabai’, dia mendefinisikan ta’wil dengan acuan misdaq-nya bukan konsep-konsepnya. Sehingga dengan adanya tawil seorang mufasir  bisa menemukan wujud asli dari ayat Al-Qur’an. Makna ta‟wil seperti  seperti ini banyak ditemukan dikalangan sufi, mereka mampu melihat langsung ayat al-Qur‟an berdasarkan penyingkapan spiritual mereka.

Menurut Jalaludin Rahmat mengatakan bahwa makna ta’wil tidak keluar dari dua definisi, yaitu; pertama, ta’wil bermakna mengalihkan makna yang membingungkan (samar-samar) kepada makna yang meyakinkan dan mententramkan (jelas). Kedua, ta’wil berarti makna kedua atau makna bathiniah, di samping makna pertama yang lahiriah, definisi kedua yang lazim digunakan dalam tafsir sufi. Ta’wil definisi pertama membatasi dirinya dengan ayat-ayat mutasyabihat, sedangkan makna kedua tidak membatasi pada ayat mutasyabihat, tapi semua ayat Al-Qur‟an.  Maka dari itu, para sufi menafsirkan dimensi esoterik Al-Qur‟an tidak sebatas ayat mutasyabihat saja, tetapi semua ayat.


Comments

Popular posts from this blog

Sumber Kerusakan Sistem Kelistrikan Sepeda Motor

Sumber Kerusakan Sistem Kelistrikan Sepeda Motor Tabel dibawah ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem kelistrikan yang umum terjadi pada sepeda motor, untuk diketahui kemungkinan penyebabnya dan menentukan jalan keluarnya atau penanganannya (solusinya). Permasalahan Kemungkinan Penyebab Solusi (jalan keluar) Terdapat selubung putih (sulfasi) pada baterai Kapasitas cairan yang menurun telah bereaksi dan berat jenisnya (BJ) rendah atau tinggi Isi cairan baterai sampai batas yang ditentukan dan sesuaikan B-nya Kapasitas pengisian yang terlalu tinggi atau rendah (bila baterai tidak terpakai maka harus di charge (disetrum) minimal sebulan sekali untuk menghindari sulfasi) Ganti (bila perlu) Baterai tersimpan lama di tempat yang dingin Ganti bila sudah terlalu usang Kapasitas batera cepat menurun Sistem/cara pengisian tidak benar Periksa rangkaian sistem pengisian,

Pemeriksaan Dan Perbaikan Sistem Kelistrikan Sepeda Motor

Pemeriksaan Dan Perbaikan Sistem Kelistrikan Sepeda Motor a. Peringatan Umum  1. Baterai mengeluarkan gas-gas yang gampang meledak, jauhkn dari api dan sediakan ventilasi yang cukup pada saat mengisi baterai. 2. Hindari kulit atau kontak mata dengan cairan elektrolit baterai karena dapat menyebabkan luka bakar. 3. Selalu matikan kunci kontak sebelum memutuskan hubungan antara komponen listrik. 4. Baterai dapat rusak jika diisi kelebihan atau kekurangan, apalagi dibiarkan tidak diisi dalam jangka waktu yang lama. 5. isilah baterai setiap 2 kali seminggu untuk mencegah pembentukan sulfat, karena tegangan (voltage) baterai akan berkuran sendiri pada saat sepeda motor tidak digunakan. b. Konektor (sambungan) 1. Pada saat memasang sambungan, tekanlah sampai terdengar bunyi "klik" 2. Periksa sambungan dari kerenggangan, keretakan, kerusakan pembungkusnya, berkarat, kotoran dan uap air. c. Sekring (Fuse) 1. Jangan menggunakan

Tune Up Sepeda Motor Honda Revo Tugas Terakhir Sekolah TSM

Tune Up Sepeda Motor Honda Revo Tugas Terakhir Sekolah TSM SIAPKAN PERALATAN KERJA 1. Tool Set 2. Alat Ukur : Tune up tester, Radiator 3. Perlengkapan servis : Kompressor, air gun dan kain lap bersih. PEKERJAAN SAAT MESIN DINGIN 1. Minyak pelumas 2. Sistem pendingin 3. Sistem pengapian PEKERJAAN SAAT MESIN PANAS 1. Putaran Idle 2. Saat pengapian PENGERJAAN SETELAH MESIN DIPANASKAN 1. Celah katup 2. Kerja karburator 3. Stel putaran idle 4. Kompresi 5. Tes jalan Langkah Pembongkaran Dan Pemeriksaan Pada Bagian Mesin: A. Minyak pelumas  Alat-alat yang di gunakan  1. Tang 2. Talang/wadah tempat pembuangan oli mati 3. Corong   4. Kunci Ring 17 Langkah Pemeriksaan Minyak Pelumas/oli: 1. Tarik batang penguku, lap ujungnya dan kembali masukan 2. Tarik kembali dan periksa volume oli diantara full dan low) serta kualitas oli dengan melihat warna dan kepekaan oli 3. Lihat perubahan warna dan kepekaan oli. Langkah Pem