TAKHRIJ HADIS GHADIR KHUM
Proses penelusuran secara digital menggunakan
maktaba syamilah (المكتبة
الشامل)terhadap Hadis Ghadir Khum dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. klik
tab search (بحث) kemudian
muncul jendela البحث شاشة
2. selanjutnya
pilih بحث
في النصوص memasukan kalimatمن كنت مولاه pada kolom اخبث عن جميع هذه العبارت
3.
selanjutnya pilih kitab al-Mutun dan kitab al-Takhrij dan centang/klik pilihan كلها المجموعة
4. langkah
selanjutnya adalah klik tab تنفيد البحث
Dari
proses pencarian tersebut maka di peroleh lah hasil bahwa hadis tersebut
mashadir ashliyah sebagai berikut : Sunan Ibnu Majah, Sunan Tirmidzi, Musnad
Ahmad bin Hambal, dan banyak kitab hadis yang redaksi matannya serupa. Namun
pada kesempatan kali ini kami hanya melakukan penelitian terhadap sebuah hadis
ghadir khum melalui jalur periwayatan Sunan Ibnu Majah, berikut redaksinya :
1.
Sanad dan matan riwayat Ibnu Majah Nomor 121
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ ابْنِ سَابِطٍ وَهُوَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ سَعْدِ بْنِ
أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ قَدِمَ مُعَاوِيَةُ فِي بَعْضِ حَجَّاتِهِ فَدَخَلَ عَلَيْهِ
سَعْدٌ فَذَكَرُوا عَلِيًّا فَنَالَ مِنْهُ فَغَضِبَ سَعْدٌ وَقَالَ تَقُولُ هَذَا
لِرَجُلٍ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ
كُنْتُ مَوْلَاهُ فَعَلِيٌّ مَوْلَاهُ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ أَنْتَ مِنِّي بِمَنْزِلَةِ
هَارُونَ مِنْ مُوسَى إِلَّا أَنَّهُ لَا نَبِيَّ بَعْدِي وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ لَأُعْطِيَنَّ
الرَّايَةَ الْيَوْمَ رَجُلًا يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
Telah menceritakan kepada kami [Ali bin
Muhammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] berkata,
telah menceritakan kepada kami [Musa bin Muslim] dari [Ibnu Sabith] -yaitu
Abdurrahman- dari [Sa'd bin Abu Waqqash] ia menuturkan; Mu'awiyah tiba dari
sebagian pelaksanaan ibadah hajinya, lalu masuklah Sa'd menemuinya, mereka
memperbincangkan Ali dan menggunjingnya. Maka marahlah Sa'd seraya berkata:
"Kamu katakan ini kepada seorang lelaki yang aku sendiri mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menjadikan
aku sebagai walinya, maka Ali (juga) walinya." Dan aku mendengarnya
bersabda: "Kedudukanmu di sisiku sebagaimana 2 Harun di sisi Musa. Hanya
saja tidak ada Nabi setelahku." Dan aku mendengarnya bersabda:
"Sungguh aku akan memberikan bendera pada hari ini kepada seorang lelaki
yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.
2.
Skema Sanad dan Riwayat Ibnu Majah.
Rasululullah
Saw à Sa’ad bin
Abu Waqqash à Ibnu
Sabith à Musa bin
Muslim à Abu Mu’awiyah à Ali bin Muhammad à Ibnu Majah.
3. Biografi Sanad dan
Riwayat Ibnu Majah.
1. Nama : Al-Hasan bin Ali Muhammad Al-Hudhali Al-Khalal,
Abu Ali dan Abu Muhammad, Al-Halawani Al-Rihani.
Wafat : 242 H
Al-Tirmidzi berkata bahwa Al-Hasan bin Ali adalah Hafidz, dan Ibnu Hibban
meriwayatkan dalam (Shahihnya) dari otoritas al-Mufadd bin Muhammad Al-Jundi
tentang otoritasnya dan menyebutkan bahwa Al-Hasan bin ali adalah
(Tsiqot/terpecaya).
Nama Guru : Ibrahim bin Khalid Al-Sanani, Azhar bin Saad Al-Samman, Ja’far
bin Aoun, Hajjaj ibn al-Minhal al-Modati, Muhammad bin Jassim Al-Tamimi
Al-Saadi, Abu Muawiya, Al-Dheir Al-Kufi, Mawla Bani Saad bin Zaid, Manat Bin
Tamim.
Nama Murid : Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Al-Tirmidzi, Ibnu Majah.
2.
Nama : Muhammad
ibn Hazim al-Tamimi al-Sa`di, Abu Mu'awiya al-Dirir al-Kufi, Mawla Bani Sa`d
ibn Zayd, Manat ibn Tamimi.
Lahir : 213 H.
Wafat : 295 H.
Ibnu Sa’ad berkata Muhammad ibn Hazim al-Tamimi adalah Tsiqot/Terpercaya , Hadisnya
banyak, dan tertunda.
An-Nasa’i berkata Muhammad ibn Hazim adalah Tsiqot.
Nama Guru : Ibrahim bin Tahman, Ismail bin abi Khalid, Ismail bin Muslim
al-Makki, Bashar bin Kaddam, Musa bin Muslim.
Nama Murid : Ahmad bin Hambal, Ahmad bin Abdullah bin yunus, Asad bin Musa,
Ishaq bin Ibrahim bin Al-Shahid, Al-Hasan bin Ali Muhammad.
3.
Nama : Musa
bin Muslim al-Hazami, dan al-Shaybani, Abu Issa al-Kufi al-Tahhan, yang dikenal
sebagai Musa al-Saghir.
Lahir : -
Wafat : -
Abdullan bin Ahmad bin hambal berkata: saya bertanya kepada ayah saya tentang
Musa al-Saghir katanya saya tidak melihat ada yang salah dengan itu.
Dan Abbas al-Douri berkata, dari otoritas Yahya bin Mu'in bahwa Musa al-Saghir adalah Tsiqot.
Nama Guru : Ibrahim at-Tamimi,
Ibrahim al-Nakhay, Salamah bin Kahil, Abdul Rahman bin Sabat Al-Jamhi, Abdul
Malik bin Maysarah al-Zarad.
Nama Murid : Hafs bin Sulaiman Al-Azhar, Abu Osama Hammad bin Osama, Sufyan
al-Thawri, Abdullah bin Numair, Abu Muawiya al-Dirir.
4.
Nama : Abdurrahman
bin sabit.
Lahir : -
Wafat : 118 H di mekah
Seperti yang di sebutkan al-Bukhari, Abu Hatim dan Ibnu Hibban bahwa Abdurrahman
bin Sabit itu adalah (Tsiqot).
Nama Guru : Nabi Muhammad Saw, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, Abdullah
bin Abbas, Umar bin Khattab, Aisyah ummul mu’minin.
Nama Murid : Musa bin Muslim, Yunus bin Khabab, Laiths bin Abi Salim,
Laiths bin Sa’id, Amr bin Marra.
4.
Kualitas Sanad
Dilihat
dari ketersambungan sanad di atas, yang di tinjau dari sumber/sandaran berita
dan kuantitas periwayatannya, dapat kita katakan bahwa hadits ini adalah hadis “Marfu”,
yaitu hadis yang sumber beritanya sampai kepada Rasulullah SAW, Abdurrahman bin
Sabit sebagai sahabat jelas bertemu dengan Rasulullah Saw, sementara dari segi
kualitas sanad, yang dilihat dari kriteria ke sahihan hadis dapat di jelaskan
sebagai berikut :
1.
Dari rangkaian para periwayat hadis diatas, seluruh
perawinya memiliki biografi secara lengkap, yaitu Abdurrahman bin Sabit, Musa
bin Muslim, Muhammad Ibnu Hazim, al-Hasan bin Ali Muhammad. Jika melihat kepada
persambungan sanadnya (ittishal sanad), maka kita menemukan bahwa adanya
pertemuan antara guru dan murid. Tercatat
sebagai guru dan murid (rawa’ dan rawa ‘anhu) antara guru dan murid hidup satu
masa dilihat berdasarkan tahun kelahiran dan tahun wafat.
2.
Hasil penelitian sanad hadis pada riwayat Ibnu
Majah, seluruh perawi dinilai Tsiqot
3.
Sanad dan Matan hadis tidak di temukan adanya
keganjalan (syudzud) dan tidak di catat (illat).
Kesimpulan,
Hadis di atas dikatakan sebagai hadis yang Shahih karena telah memenuhi kriteria
kesahihan sebuah hadis.
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak dan santun, karna komentar yang membangun dapat membuat penulis menjadi lebih baik kedepannya.